Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan
satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali
atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan,
tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses
data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi (
SIA) adalah sebuah
sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan
Akuntansi.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah
sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
- Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
- Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
- Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
- Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan
dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. (
Wikipedia Ensiklopedia Bebas)
1. MENURUT AMERICAN ACCOUNTING ASSOCIATION (AAA) AKUNTANSI ADALAH
PROSES MENGIDENTIFIKASI, MENGUKUR DAN MELAPORKAN INFORMASI EKONOMI
UNTUK MEMUNGKINKAN DILAKUKANNYA PENILAIAN SERTA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SECARA JELAS DAN TEGAS BAGI PIHAK-PIHAK YANG MENGGUNAKAN INFORMASI TSB
2. PROSES KEGIATAN AKUNTANSI :
1. PENGIDENTIFIKASIAN DATA
PENGUMPULAN BUKTI-BUKTI TRANSAKSI PERUSAHAAN, SPT : KWITANSI PEMBELIAN, PEMBAYARAN; NOTA PENJUALAN, PEMBELIAN, DLL
2. PENGUKURAN DATA
PENCATATAN, PENGGOLONGAN, PENGIKHTISARAN
3. LAPORAN AKUNTANSI
LAPORAN LABA RUGI, LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, LAPORAN ARUS KAS
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK DIAMBIL KESIMPULAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI
3.
TUJUAN UTAMA AKUNTANSI ADALAH MENYAJIKAN INFORMASI EKONOMI DALAM
BENTUK LAPORAN KEUANGAN SEHINGGA LAPORAN TSB DAPAT BERGUNA BAGI
PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
4. KRITERIA ATAU KARAKTERISTIK LAPORAN AKUNTANSI DAPAT DIKATAKAN BERKUALITAS ADALAH :
1. DAPAT DIPAHAMI (UNDERSTANDABILITY)
Informasi yg disajikan harus mudah dipahami oleh berbagai pihak yg memakai laporan keuangan.
2. RELEVAN (RELEVANCE)
Informasi
yg disajikan harus relevan dengan kebutuhan para pemakai dalam
mengambil keputusan ekonomi terhadap perusahaan baik yg bersifat
menilai (evaluatif) maupun meramalkan (predictive)
3. DAPAT DIANDALKAN (RELIABILITY)
Informasi
yg disajikan harus bebas dari pengertian yg menyesatkan, kesalahan
material dan dapat diandalkan sebagai penyajian yg jujur dari yg
seharusnya disajikan (reliable)
4. DAPAT DIBANDINGKAN (COMPARABILITY)
Informasi
yg disajikan harus dapat diperbandingkan oleh pemakai dari waktu ke
waktu sehingga dapat diketahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan
kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar perusahaan.
5. KONSISTEN (CONSISTENCY)
Informasi yg
disajikan harus menggunakan perlakuan akuntansi yg sama untuk
transaksi sejenis. Hal ini berarti perusahaan harus konsisten dalam
menerapkan standar akuntansi.
5. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI DAN MANFAATNYA
PEMAKAI INTERN INFORMASI AKUNTANSI :
1. PIHAK MANAJEMEN PERUSAHAAN
Manfaat
laporan akuntansi bagi pihak manajemen adalah sebagai tolak ukur dalam
menilai kinerja perusahaan, sehingga mereka dapat melakukan tindakan
perencanaan (planning) , pengkoordinasian (coordinating) dan
pengendalian (controlling).
II. PIHAK EKSTERN
1. PEMILIK (INVESTOR) DAN CALON PEMILIK (INVESTOR)
Manfaat
laporan akuntansi bagi pemilik dan calon pemilik adalah untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan, sehingga mereka dapat menentukan
keputusan apakah membeli, menahan atau menjual saham mereka dalam
perusahaan.
2. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi akuntansi
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat
pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman
Pemberi
pinjaman membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya pada saat
jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan
kreditor usaha lainnya membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar jumlah hutang tepat pada waktunya
saat jatuh tempo
5. Pelanggan
Pelanggan yang terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan perusahaan akan membutuhkan informasi
akuntansi untuk menilai kelangsungan usaha perusahaan
6. Pemerintah
Pemerintah membutuhkan informasi tentang perusahaan untuk mengatur
aktivitas perusahaan,kebijakan pajak, dan sebagai dasar penyusunan
statistik pendapatan nasional
7. Pemakai lainnya
Pemakai lainnya
misalnya BPS (Biro Pusat Statistik), lembaga penelitian dan masyarakat
pada umumnya termasuk pelanggan. Mereka mengetahui informasi keuangan
perusahaan melalui berita-berita keuangan dalam berbagai surat kabar dan
majalah.
6. MACAM-MACAM BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI
1. AKUNTANSI KEUANGAN (FINANCIAL ACCOUNTING)
Cabang akuntansi yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan secara umum berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
2. AKUNTANSI PEMERIKSAAN (AUDITING)
Cabang
akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran dan
kewajaran atas pernyataan penyusunan laporan yang mana laporan yang
diperiksa tsb tetap merupakan tanggung jawab dari penyusun laporan.
3. AKUNTANSI BIAYA (COST ACCOUNTING)
Cabang akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian informasi biaya operasional.
4. AKUNTANSI MANAJEMEN (MANAGEMENT ACCOUNTING)
Cabang
dari akuntansi yang mengkhususkan diri pada pengembangan dan
penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam
menjalankan perusahaan.
5. AKUNTANSI PAJAK (TAX ACCOUNTING)
Cabang
dari akuntansi yang membahas transaksi penting perusahaan dari
berbagai peraturan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keuangan
khususnya penentuan besarnya laba perusahaan.
6. AKUNTANSI INTERNASIONAL (INTERNASIONAL ACCOUNTING)
Cabang dari akuntansi dengan lingkup aktivitas/transaksi perusahaan yang mencakup lebih dari satu negara.
2. AKUNTANSI LEMBAGA NIRLABA (NON-PROFIT ACCOUNTING)
Cabang
dari akuntansi khusus diterapkan pada organisasi-organisasi yang
kegiatannya tidak mencari keuntungan, seperti yayasan sosial dan lembaga
pendidikan.
3. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK / AKUNTANSI PEMERINTAHAN (GOVERNMENT ACCOUNTING)
Cabang
dari akuntansi yang secara khusus diterapkan pada instansi-instansi
pemerintah dan memfokuskan diri pada pengelolaan anggaran baik APBN
maupun APBD.
4. SISTEM AKUNTANSI (ACCOUNTING SYSTEM)
Cabang akuntansi yang menitikberatkan pada pembuatan sistem akuntansi yang andal dan cenderung terkomputerisasi.
5. AKUNTANSI ANGGARAN (BUDGETARY ACCOUNTING)
Cabang
akuntansi yang menitikberatkan pada perencanaan anggaran perusahaan,
yang dimana perencanaan tsb akan dijadikan perbandingan dengan hasil
kerja yang dicapai.
7. PROFESI AKUNTAN
1. AKUNTAN PUBLIK (PUBLIC ACCOUNTANT)
Akuntan
publik atau akuntan ekstern adalah akuntan independent yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Tugas profesi akuntan
publik meliputi pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax service), jasa
konsultasi manajemen (management advisor service), jasa penyusunan
sistem akuntansi (accounting system design).
2. AKUNTAN PEMERINTAH
(GOVERNMENT
ACCOUNTANT) Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah,
seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Direktorat
Jenderal Pajak. Tugas profesi akuntan pemerintah meliputi pemeriksaan
dana pemerintah dan pengawasan pembangunan nasional.
3. AKUNTAN PENDIDIK
Adalah
akuntan yang bekerja mengajar atau mendidik pada berbagai lembaga
pendidikan. Tugas akuntan pendidik adalah menyusun kurikulum, mengajar
akuntansi di berbagai lembaga pendidikan, melakukan penelitian untuk
pengembangan bidang ilmu akuntansi.
4. AKUNTAN INTERNAL (INTERNAL ACCOUNTANT)
Akuntan
internal atau akuntan privat adalah akuntan yang bekerja dalam satu
unit organisasi perusahaan. Tugas akuntan internal adalah menyusun
sistem akuntansi, menyusun laporan akuntansi untuk pihak luar
perusahaan, menyusun anggaran, menangani masalah pajak.
8. KONSEP DASAR AKUNTANSI
1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Dipandang
dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan
usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain.
2) Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja,melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
3) Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.
4) Objektif (Objective)
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.
5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang.
6) Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa
aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau
nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against Revenue)
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.
9. ETIKA PROFESI AKUNTANSI :
1. Tanggung jawab
Seorang akuntan harus memiliki rasa tanggung jawab untuk meningkatkan
dan mengembangkan ilmu akuntansi, menjaga kepercayaan publik dan
meningkatkan kualitas jasa yang diberikan.
2. Kepentingan publik
Seorang akuntan diharapkan memenuhi standar kualitas hingga mampu memberikan pelayanan yang baik pada publik.
3. Integritas
Setiap akuntan harus melakukan tugas- tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk menjaga kepercayaan publik
4. Obyektivitas dan Independensi
Akuntan dikatakan obyektif jika ia selalu mengungkapkan fakta apa
adanya. Setiap akuntan juga harus independent yaitu bebas dari pengaruh
tidak dikendalikan serta tidak tergantung oleh pihak lain.
5. Kecermatan dan keseksamaan
Akuntan harus memiliki kecermatan dan keseksamaan dalam melaksanakan tugasnya
6. Lingkup dan sifat jasa
Dalam memutuskan pemberian jasa spesifik, akuntan harus harus mempertimbangkan prinsip etika profesional lainnya
10. UNSUR-UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN :
1. NERACA
Daftar
yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban/hutang
(liabilities) dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu periode
tertentu. Neraca disebut juga laporan posisi keuangan
2. LAPORAN LABA/RUGI
Ikhtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
3. LAPORAN PERUBAHAN MODAL (CAPITAL STATEMENT)
Menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam modal (Equity) pemilik pada suatu jangka waktu tertentu.
4. LAPORAN ARUS KAS
Laporan
yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu
a. Arus kas dari kegiatan operasional
b. Arus kas dari kegiatan investasi
c. Arus kas dari kegiatan pendanaan
11. METODE PENCATATAN TRANSAKSI
a. BASIS KAS (CASH BASIC)
Pada
basis kas segala transaksi dicatat jika terdapat kas yang
diterima/diserahkan. Basis kas tidak mengenal hutang dan piutang. Jika
terjadi hutang atau piutang, maka tidak dilakukan pencatatan apapun.
b. BASIS AKRUAL (ACCRUALS BASIC)
Pada
basis akrual, pendapatan dicatat saat perusahaan telah menyelesaikan
kewajiban dalam menyerahkan barang atau jasa kepada pihak lain. Beban
dicatat tanpa mempedulikan apakah kas atau uang diterima/diserahkan
kepada pihak lain. Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
perusahaan diwajibkan menggunakan basis akrual.
12. PENGGOLONGAN AKUN/PERKIRAAN
AKUN adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap pos laporan yg setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tsb.
Akun dibagi menjadi 2 :
1. Akun Riil (Real Account)
Disebut
juga akun neraca karena menunjukkan keadaan akun-akun yg ada di
neraca, yaitu harta, utang dan modal. Akun ini bersifat
permanen,artinya berkelanjutan dari satu periode akuntansi ke periode
berikutnya.
2. Akun Nominal (Nominal Account)
Disebut juga akun
laba/rugi karena menunjukkan keadaan saldo pada akun-akun yg ada di
laporan laba/rugi. Akun ini bersifat sementara, artinya hanya berlaku
dalam satu periode akuntansi.